Jelang PEMILU 2014

Ini adalah sekian kalinya saya mengikuti acara rutin 5 tahunan, tidak terasa sudah 5 tahun lalu, 2009 saya juga menulis hal ini, seperti prediksi 5 tahun lalu sepertinya tidak ada kemajuan yang berarti di kalangan Eksekutif, Legislatif, sepertinya jalan di tempat bahkan bias dibilang jalan mundur dari 5 tahun sebelumnya.
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir adalah masa-masa yang penuh dengan gejolak politik paling mengerikan, korupsi yang tidak terbendung dan kosongnya janji-janji yang telah diberikan 5 tahun lalu, bagi saya semua itu sangat menggelikan.
Kita hanya bisa menunggu kapan perubahan yang signifikan bisa terjadi, hal itu mungkin bisa terjadi, ada harapan atau tidak sama sekali.

Sent from Windows Mail

Ironi Darsem – Part 3

Cerita Darsem si kepala 5 milyar, adalah sebuah ironi, ironi sebuah kepercayaan yang dibalas dengan kebohongan, ironi begitu banyak TKI yang senasip dengan Darsem, tapiiii Darsem hanya menikmati kekayaannya seorang diri tanpa berempati dengan rekan rekan senasip yg menunggu jadwal hukuman mati, boleh jadi Darsem lupa dengan nasipnya karena harta yang di terimanya, sesungguhnya Darsem belum siap menerima kekayaan sebanyak itu, harusnya harus ada pendamping/yayasan yang mengatur hal tsb, saat ini masyarakat akan berfikir buat apa membantu kalau yg dibantu malah jadi sombong…..
Darsem hanya berjanji, Darsem juga mudah mengelak untuk memenuhi janji…,.

Ironi Darsem – Part 2

Hidup Darsem kini sudah berubah, dengan kekayaan yang melimpah (sangat melimpah utk ukuran Darsem), rupanya mental Darsem nga lebih dari mental tempe (gariiinnnngggg), Darsem pernah berjanji dengan korban lain yang telah mengalami hukuman pancung di Arab dengan membagi sebagian uang tersebut, kemudian Darsem juga pernah berjanji macam-macam dari ingin menyumbang, membantu orang jompo sampai membangun jalan di sekitar rumahnya, Tapiiiiii ternyataaaa semua janji tinggal janji..bro., Een si anak Ruyati hanya diberikan 20 juta, dan sumbangan-sumbangan hanya dibagi sedikit-sdikit saja, Kini hidup Darsem sejahtera.., mewah..super mewah malah…, dari uang dari sumbangan masyarakat itu dia belikan rumah, sawah dan yang paling heboh keluarganya sekarang memakai perhiasan emas, tak terkecuali bocah dibelikan kalung emas dengan ukuran besar wuiiihhhhhh,….., bahkan Darsem dapat julukan baru “toko emas berjalan”,…
Hidup Darsem berubah 180 derajat, dulu darsem bersahaja, Darsem sederhana dan pendiam, kini Darsem sering banyak omong dan gemar diwawancara, Kini Darsem tak mengenal tetangga, sulit bertegur sapa, Darsem kini berubah, bukan Darsem yang berwajah sendu dan nyaris kehilangan kepala…,..(Bersambung)

Blog at WordPress.com.

Up ↑